Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 November 2012

Tadabur Alam


Tanggal 15-16 November 2012, daQu School telah menyelenggarakan kemah perdana yang bertema “Tadabur Alam DaQu School”. Kegiatan ini dilangsungkan di bumi perkemahan Karanggeneng Gunung Pati yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 2 sampai dengan kelas 5. Kegiatan pramuka pertama yang diadakan di luar lingkungan sekolah ini dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok siaga yang (tidak bermalam) dan kelompok penggalang (bermalam). Para siswa dan siswi begitu antusias karena ini adalah kegiatan perdana mereka.
 
Kegiatan Tadabur Alam diisi dengan berbagai macam acara diantaranya pesta siaga yang berisi berbagai macam game yang dibagi ke dalam beberapa pos, tradisional game, movie corner, olahraga dan senam, penjelajahan alam serta kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk melatih kepemimpinan dan kemandirian anak. Selain berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kepramukaan, Tadabur Alam juga diisi dengan kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaan, tahsin dan tahfidz, festival muharam karena bertepatan dengan tahun baru hijriah, dan lain-lain. 

  Yang unik dari kegiatan Tadabur Alam adalah adanya kegiatan keagamaan yang dikemas secara menarik untuk dilaksanakan di alam bebas.  Sebagai contoh, pada acara api unggun, yang biasanya dilakukan dengan menyanyi dan pertunjukan seni lainnya, pada kegiatan ini DaQu mengemasnya dengan kegiatan lain. Acara api unggun selain diisi dengan pembacaan dasadarma pramukan, didakan juga festival muharam yang berisi lomba-lomba seperti membaca Qur’an dan sari tilawah, berkreasi dengan stik es krim, dan lomba-lomba yang mengasah kreativitas lainnya serta pembacaan komitmen secara bersama yang berisi tentang janji untuk tidak meninggalkan kewajiban shalat 5 waktu yang bertujuan untuk mengingatkan anak agar senantiasa menjaga shalatnya dimanapun dia berada dan dalam keadaan apapun, amin. Selain itu, kegiatan jurit malam yang biasa dilakukan dalam kegiatan pramuka juga diganti dengan kegiatan shalat malam muhasabah bersama.

Meski kegiatan berlangsung dengan jadwal yang padat, anak-anak menikmatinya dengan tanpa keluhan. Mereka terlihat senang dan berharap bahwa kegiatan ini akan diadakan secara berkala. Pada akhir acara, ditutup dengan kesepakatan bersama bahwa kegiatan Tadabur Alam akan diadakan lagi dengan catatan anak-anak menepati komitmen yang telah diucapkan.

Minggu, 12 Agustus 2012

Pesantren Rmadhan

Pesantren Ramadhan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa-siswi daQu School setiap tahunnya sebagai penutup kegiatan belajar mengajar sebelum libur lebaran. Tahun ini, kegiatan menginap di sekolah diadakan lebih singkat, hanya dua hari satu malam, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu tiga hari dua malam.

Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter anak, supaya selama libur tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seperti shalat awal waktu, murojaah hafalan surat dan lain-lain yang semuanya dikemas dengan tema "having fun". Anak-anak begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan ada yang berencana untuk tidak tidur selama menginap.

Beberapa materi seperti akidah, fiqih dan game disampaikan dan dibimbing oleh para guru. Dan yang paling berkesan adalah kegiatan shalat malam dan muhasabah. Banyak anak-anak yang menangis baik muslim maupun muslimah. Seorang guru berkomentar "Sungguh, kalau bukan karena hati yang digerakkan oleh Allah, anak-anak yang tidak berdosa ini tidak akan menangis sesenggukan". Subhanallah. Satu anak bercerita kepada missnya ketika makan sahur.
"Miss, aku tadi nangis"
"Ouw..Subhanallah"
"Aku juga nangis Miss" yang lain menimpali dengan polosnya
"Habisnya sudah ga bisa nahan miss. Yang pertama vina nahan nangis, yang kedua juga berusaha nahan nangis, tapi lama-lama airmatanya keluar sendiri",
"Vina takut, kalu pulang nanti tidak bertemu mama sama papa lagi"
Sang guru menimpali dengan candaannya, "Vina nanti juga ga ketemu mama papa, karena sembunyi di kamar mandi."
"Ahhh...Miss..." mereka pun tertawa bersama.

Kamis, 19 Juli 2012

Menyambut Ramadhan



Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh umat muslim di seluruh dunia. "Marhaban Ya Ramadhan", kini bulan itu datang lagi, bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Meski untuk tahun ini ada perbedaan keyakinan untuk mengawali Ramadhan, tapi semua itu tidak menyurutkan semangat untuk menyambut bulan yang penuh berkah.

Salah satu kegiatan yang diadakan oleh siswa-siswi daQu School adalah mengadakan Tarhib Ramadhan, yaitu kegiatan berkeliling daerah sekitar sekolah untuk mengajak masyarakat sekitar bersama-sama menyambut Ramadhan. Kegiatan kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena tarhib kali ini dimeriahkan pula oleh rebana dari kakak-kakak kelas 4 dan kelas 5.

 
Berbagi kurma dan bunga manggar merupakan salah satu tradisi dalam tarhib di daQu School. Kegiatan berbagi ini memberikan pendidikan kepada anak-anak untuk senantiasa bersyukur atas rizki yang diberikan Allah dan berbagi kepada sesama. Selain itu, kurma yang diikatkan pada bunga manggar menjadi salah satu cara menarik bagi adik-adik TK untuk ikut bergabung dalam kegiatan tarhib bersama kakak-kakak SD.

Dan kami, seluruh keluarga daQu School mengucapkan "Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan,  mohon maaf lahir dan batin".

Sabtu, 21 Januari 2012

SELEKSI ALAM SELEKSI IMAM




            Siang  jumat itu seperti biasa, semua muslim di daQu School menghilang dari peredaran alias shalat Jumat. Waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, waktunya anak-anak muslimah menunaikan shalat dhuhur. Biasanya aku dibantuin temen-temen muslimah untuk menggiring anak-anak ke mushola, tapi kali ini entah kenapa semuanya ikut menghilang. Yang tersisa hanya satu teman di bagian keuangan dan satu teman di PPPA. Ah ya sudahlah, toh tidak ada masalah bagiku untuk meng’handle’ semuanya.  
            Teeeeeeeetttttttt...........bel sekolah aku bunyikan, hanya sebagai tanda untuk segera menuju ke mushola. Satu per satu mereka menuju ke mushola, alhamdulillah tak perlu mengingatkan karena kali ini tidak ada anak yang bersembunyi atau berniat menunda shalat karena asyik bermain.
“Siapa imamnya hari ini?” seru salah satu anak. Ya, setiap hari jumat anak-anak yang bergantian menjadi imam untuk teman-teman mereka.
“Giliran kelas dua” yang lain menimpali. Sekolah kami karena sekolah baru dan umurnya baru empat tahun, maka secara otomatis baru ada kelas 1 sampai kelas 4, yang tertinggi. Kelas 4 dan kelas 3 sudah kena giliran pada semester awal, dan sekarang giliran kelas 2.
“Absen nomer satu siapa?”
“Aisyah (bukan nama asli)”
Aku hanya memperhatikan saja, dan berniat untuk mengambil wudhu, begitu juga dengan anak-anak yang segera menempatkan sajadah dan mukenanya serta mengambil air wudhu.
Selesai mengambil wudhu aku masuk ke dalam mushola, geli sekaligus bangga menyimak pembicaraan mereka. Si Aisyah yang kena giliran jadi imam sudah bersiap menempatkan diri di posisi imam, tiba-tiba saja beberapa anak kelas 3 dan kelas 4 mencegahnya.
“Aisyah hari ini imamnya kamu?”
“Iya”
“Sudah tau niat jadi imam belum? Coba lafalkan!” pinta anak kelas empat
“Usholli fardhodhuhri arba’a rokaatim mustakbilal kiblati adaan imamal lillahita’ala”, dia melafalkannya dengan lancar. Tapi ternyata tes belum selesai.
“Bacaan sholatnya sudah hafal belum?” giliran kelas tiga yang bertanya.
Belum sempat dijawab kelas empat sudah menimpali, “Coba bacaan tahiyatnya dilafalkan”
Anak kelas empat langsung menembak bacaan tahiyat akhir karena mungkin itu yang sedikit panjang dan biasanya terbolak-balik atau ada yang kelewatan. Aku hanya tersenyum bembaca kekhawatiran mereka, kalau-kalau yang mereka pilih jadi imam ternyata bacaan shalatnya belum hafal atau masih ada yang salah. Lucu juga, anak-anak untuk jadi imam ternyata harus melewati serangkaian tes bacaan shlalat dihadapan teman-temannya. Dalam hati aku bersyukur ternyata mereka paling tidak sudah tahu syarat-syarat untuk jadi imam.
Membaca ekspresi wajah aisyah yang bengong campur mengingat-ingat bacaan ditambah rasa terkejut karena tiba-tiba harus di tes, aku tidak tega hehe. Aku menghentikan niatnya yang hedak melafalkan bacaan tahiyat. Lagipula waktu sudah menunjukkan pukul 12.25 WIB, sebentar lagi para muslim sudah kembali ke sekolah, dan mereka juga belum makan siang. Ya sudahlah, akhirnya satu syarat jadi imam yang biasanya tidak terpenuhi sekarang terpenuhi, yaitu yang sudah baligh.